Berikut ini pembahasan soal soal gerak melingkar. silakan disimak dan didownload
Santri beserta alumni Pondok Pesantren Al Idris Surabaya
Kegiatan Reuni Alumni Pondok Pesantren Al Idris Surabaya, Tetap Jaga Tali Shilaturrahim sampai kapanpun.
KHM. Masyhari Tabshiruddin beserta tokoh masyarakat sekitar Ponpes Al Idris Surabaya
Dalam acara reuni Ponpes Al Idris Surabaya.
"Mejeng" di Perpustakaan Jurusan Fisika Univeritas Negeri Surabaya
Membaca memang sering kali kita hindari namun kita sadar bahwa membaca adalah sesuatu yang penting untuk selalu dilakukan.
Foto bareng kawan-kawan Praktik Pengalaman Lapangan di SMAN 1 Babat
PPL Sebagai sarana melatih keterampilan mengajar kami. kawan baru murid baru semoga tetap terjaga hubungan baik ini.
Pendidikan Fisika Kelas B 2009 Selalu Kompak
Praktik Mata Kuliah Pengetahuan Lingkungan di gunung Bromo
Senin, 19 Februari 2024
Kamis, 13 Maret 2014
Mengapa Handphone Harus Dimatikan Saat Kita Di Dalam Pesawat?
02.06
1 comment
Mengapa Handphone Harus Dimatikan Saat Kita Di Dalam Pesawat?
|
Pernahkah teman-teman bepergian menggunakan pesawat terbang? Apakah pernah memperhatikan setiap kali kita hendak terbang, pramugari pasti meminta para penumpang agar mematikan Handphone (Hp) selama penerbangan berlangsung?. Namun kadang masih saja banyak penumpang yang tidak mematuhinya. Padahal, Hp yang aktif selama penerbangan itu bisa membahayakan loh teman-teman.
Hp adalah alat elektronik yang dapat mengeluarkan/menerima gelombang radio yang sangat kuat. Ternyata frekuensi gelombang radio yang dipakai oleh Hp tersebut sama dengan frekuensi peralatan komunikasi yang digunakan oleh pilot di kokpit pesawat. Alat komunikasi di kokpit pesawat itu menggunakan serangkaian alat elektronik digital yang sangat sentitif terhadap frekuensi gelombang radio. Karena frekuensinya sama, maka kedua frekuensi ini akan saling ''bertabrakan'', sehingga bisa mengakibatkan gangguan, terutama pada sistem komunikasi di pesawat. Nah, bila Hp dinyalakan, walaupun dibuat silent dan tidak ada sinyal, ponsel akan terus mencari sinyal. Hal inilah yang akan mengganggu komunikasi pilot di kokpit pesawat karena suara bising yang ditimbulkan dari Hp yang sedang mencari sinyal. Masih bingung? Nih misalnya saat mesin komunikasi menyebut bahwa ketinggian pesawat adalah 2.000 kaki, tapi karena diganggu bunyi bising akibat ponsel yang sedang mencari sinyal, maka bisa saja kedengarannya jadi 20.000 kaki, karena yang terdengar hanya angka 2 saja. Akibatnya, karena dianggap terlalu tinggi, maka pilot akan menurunkan ketinggian dan bisa-bisa pesawat menabrak gunung. Wah, bahaya sekali kan teman-teman? Eh, ada juga loh peralatan lain yang tidak boleh digunakan di dalam pesawat yang sedang mengudara, yaitu komputer, CD player, televisi dan game boy, bahkan radio..!! Selain itu beberapa gangguan yang disebabkan oleh peralatan elektronik di dalam pesawat antara lain gangguan navigasi, gangguan sistem kemudi otomatis, arah terbang bisa melenceng, gangguan sistem navigasi, gangguan frekuensi komunikasi, gangguan indikator bahan bakar, gangguan sistem kemudi otomatis, gangguan arah kompas (karena komputer, CD, game), gangguan indikator Course Deviation Indicator (CDI) karena game boy, dan lain-lain. Jadi, jika kalian bepergian menggunakan pesawat, jangan lupa ya untuk mematikan Hp mu selama berada di dalam pesawat.
Sumber gambar: airlinesticketing.com Dari berbagai sumber |
Bagaimanakah Cara Kerja CD?
02.03
No comments
Bagaimanakah Cara Kerja CD?
|
Kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan CD (Compact Disc). Itu loh, kepingan tipis tempat untuk menyimpan musik, gambar, video, dan berbagai macam software. Coba deh perhatikan CD yang kalian punya, apakah kalian sudah tahu bagaimana cara kerjanya? Daripada penasaran, kita simak yuk penjelasannya di bawah ini.
CD atau Compact Disc adalah sebuah piringan tipis berbentuk lingkaran yang terbuat dari logam atau plastik berlapis yang terdiri dari Label, Acrylic, Aluminium dan Polycarbonate Plastic. CD berfungsi untuk menyimpan data/informasi. Sebuah CD dapat menampung informasi hingga 783 MB loh. CD memiliki diameter 4,8-inch (12 cm) dan tebalnya hanya 1,2 mm.
Sebuah CD memiliki data berbentuk spiral yang memiliki alur untuk memulai dan mengakhiri. Alur spiral ini bermula pada tepi luar dan berakhir di tengah (pusat) CD. Oh iya, kalian tidak akan bisa melihat alur spiral ini karena diameternya sangat kecil. Diameter dari alur spiral tersebut adalah 1,6 microns (1 meter = 1 juta microns) yang memisahkan antara garis alur yang satu dengan yang lainnya.
Dipermukaan alur spiral tersebut terdapat tonjolan. Tonjolan ini memiliki lebar 0,5 microns, panjang 0,83 microns dan memiliki tinggi 125 nanometers (1 Meter = 1 milyar nanometer). Jika dilihat secara sekilas, tonjolan tersebut tidak akan terlihat oleh mata kita tanpa bantuan alat yang canggih. Namun, laser dapat melihatnya.
Karena bentuk tonjolan tersebut sangatlah kecil, maka alur spiral yang dibuat sangatlah panjang. Jadinya, banyak data bisa dimasukkan dalam CD. Jika spiral tersebut bisa diangkat dan direntangkan, panjang dari spiral tersebut bisa mencapai 5 km jauhnya. Waaahh…!!!
Nah, bagaimanakah cara kerja sebuah CD? Pada alur spiral CD terdapat kode biner yang terdiri atas dua angka yaitu 1 dan 0. Kode 1 diperoleh dari tonjolan sedangkan data 0 diperoleh dari alur yang tidak menonjol. Kode ini lantas dibaca oleh laser untuk diterjemahkan oleh komputer menjadi suara atau gambar.
Namun sekarang ini, tonjolan atau tidak menonjolnya alur spiral CD diganti dengan transparan atau buramnya salah satu lapisan pada CD yang disebut dengan Photosensitive Dye. Nah, lapisan ini lah yang menentukan pola deretan kode biner 1 dan 0.
Mungkin kalian bertanya-tanya, bagaimana caranya membuat kode biner? Begini loh, pernahkan kalian “membakar” (atau istilah lainnya burning) CD? Nah, Saat “membakar” CD itulah berarti kalian sedang membuat kode biner pada alur spiral CD.
Oh iya, mengapa disebut “membakar” CD ya? Karena memang yang sedang dilakukan adalah, “membakar” lapisan Photosensitive Dye ini sehingga menjadi lebih buram (tidak transparan). Nah, jika transparan, maka akan terbaca sebagai kode biner 1, sedangkan bila buram akan terbaca 0.
Kalian tidak akan bisa membaca informasi yang ada di dalam CD jika tidak ada alat yang bernama CD Drive/CD Player. Alat ini memiliki tugas untuk membaca tonjolan/tidak ada tonjolan (buram/transparan) yang ada di CD. Cara kerja CD Drive/CD Player adalah dengan melihat apakah cahaya laser yang ditembakkan ke keping CD dipantulkan kembali ke sensor (pada CD Drive/CD Player) atau tidak.
Apabila dipantulkan berarti lapisan Photosensitive Dye-nya transparan alias tidak terbakar. Seperti pada penjelasan sebelumnya, jika transparan berarti kode biner yang terbaca adalah 1, apabila tidak ada pantulannya atau lemah pantulannya maka kode biner yang akan terbaca adalah adalah 0. Kemudian kode-kode biner ini diterjemahkan ke dalam bentuk suara atau gambar tergantung informasi yang tersimpan di dalam CD tersebut.
Sumber:
http://www.amazine.co/14828/bagaimana-cara-kerja-cd/
http://www.windowsku.com/2013/05/cara-kerja-cd-compact-disc.html#sthash.aieWaH03.dpuf
http://rodjasontaylor.wordpress.com/2009/01/22/cara-kerja-cd-player/
http://www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cgi?artikel&1208414788
|
Bagaimana Sih Cara Kerja Vacuum Cleaner?
01.56
No comments
Apakah teman-teman pernah membantu ibunya membersihkan rumah? Biasanya, jika rumah kita kotor dan berdebu, kita akan membersihkannya menggunakan sapu. Namun penggunaan sapu terkadang tidak bisa membersihkan debu secara maksimal apalagi debu yang menempel di karpet. Nah, ada sebuah alat canggih nih yang bisa membersihkan debu dengan cepat. Alat tersebut bernama vacuum cleaner.
Cara kerja alat ini sebenarnya sangat sederhana. vacuum cleaner memanfaatkan prinsip tekanan udara. Maksudnya adalah, udara kan bergerak dari tempat bertekanan tinggi ke tempat bertekanan rendah. Jadi, bagian ujung pipa dibuat hampa udara agar udara di luar tersedot ke ruang hampa. Perbedaan tekanan antara udara di luar dan di dalam vacuum cleaner lah yang membuat udara di luar tersedot ke dalam vacuum cleaner.
Di dalam vacuum cleaner terdapat rotor/kipas yang berputar dengan kecepatan tinggi. Saat rotor berputar, udara di dalam vacuum dikeluarkan sehingga menciptakan ruang hampa. Dengan begitu, ruang di dalam vacuum menjadi hampa udara sehingga debu yang berada di luar terhisap masuk kedalam vacuum. Selain karena perbedaan tekanan udara, tekanan atmosfir juga membantu udara di luar terdorong ke dalam vacuum cleaner.
Di dalam vacuum cleaner juga terdapat sebuah filter (penyaring) yang berfungsi untuk menyimpan debu, kotoran, rambut, bulu hewan dan partikel-partikel kecil lainnya yang tersedot ke dalam vacuum cleaner. Kotoran-kotoran yang sudah tersaring kemudian disimpan ke dalam sebuah kantong. Dan pada akhirnya udara yang tersedot tadi akan dibuang kembali dalam keadaan bersih karena sudah disaring di dalam filter.
|
Mengapa Pesawat Terbang Tidak Tersambar Petir?
01.37
No comments
Ketika hujan lebat dengan petir yang menyambar-nyambar, pesawat terbang yang sedang berada di ketinggian mungkin saja bisa kesambar petir. Tapi, apakah teman-teman pernah mendengar ada pesawat yang tersambar petir? Hhhmmm… Sepertinya sangat jarang ya. Lalu, mengapa pesawat yang berada di ketinggian itu tidak tersambar petir? Yuk kita simak penjelasan berikut ini.
Badan pesawat terbang dilengkapi dengan alat pelindung khusus yang bernama Static Discharge. Alat ini semacam penangkal petir yang berupa kawat atau lempengan plastik berisi logam. Bentuknya seperti ekor tikus dan ditempatkan di ujung-ujung sayap atau ekor pesawat. Alat ini jumlahnya ada 12 atau 16 buah.
Petir terjadi karena adanya perbedaan muatan listrik di udara, akibat gesekan antara awan atau benda dengan udara. Dari gesekan tersebut maka timbul muatan listrik statis pada awan atau benda. Seluruh tubuh pesawat ditutup oleh alumunium yang merupakan konduktor yang baik. Teman-teman masih ingat kan, apa itu konduktor? Ketika petir menyambar pesawat, muatan listrik statis mengalir sepanjang alumunium menuju permukaan pesawat yang lebih lancip yaitu di ujung-ujung sayap maupun ekor pesawat.
Nah, Static Dischargerinilah yang bertugas melepaskan muatan-muatan listrik statis tersebut. Pada waktu badan pesawat terbang tersambar petir, muatan listrik statis di badan pesawat akan mengalir menujuStatic Discharger dan berkumpul di sana. Ketika muatan listrik yang terkumpul di Static Discharger sudah sedemikian banyaknya, maka muatan listrik ini akan terlepas dengan sendirinya ke udara. Sehingga orang di dalam pesawat terbang aman.
Oh iya, jika alat Static Discharger ini tidak berfungsi, pesawat bisa saja tersambar petir dan akibatnya adalah mulai dari terganggunya peralatan komunikasi dan navigasi pesawat hingga terbakar di udara karena petir mengenai tangki bahan bakar atau mesin pesawat. Wah, berarti alat Static Discharger ini sangat berguna sekali ya teman-teman.
Sumber http://www.engineeringtown.com/
|
Selasa, 12 Maret 2013
Minggu, 22 April 2012
Sifat Bayangan pada Cermin
19.15
No comments
Cermin datar
- Bayangan yang terjadi sama besar dengan benda.
- Bayangan yang terjadi sama tegak.
- Jarak benda sama dengan jarak bayangan
- Bayangan cermin tertukar sisinya, artinya bagian kanan benda menjadi bagian kirinya.
- Bayangan cermin merupakan bayangan semu, artinya bayangan tidak dapat ditangkap oleh layar.
Cermin Cembung
Sifat bayangan pada cermin cembung selalu maya, tegak, dan diperkecil.
Cermin Cekung
- Jika benda berada di ruang I, maka bayangan berada di ruang IV. Sifat bayangannnya adalah maya, tegak, dan diperbesar.
- Jika benda berada di ruang II, maka bayangan berada di ruang III. Sifat bayangannnya adalah nyata, terbalik, dan diperbesar.
- Jika benda benda berada di ruang III, maka bayangan berada di ruang II. Sifat bayangannya adalah nyata, terbalik, dan diperkecil
Rabu, 22 Februari 2012
Cara Mengetahui Sifat Bayangan yang Dihasilkan Cermin dengan Mudah
15.34
No comments
Agar mengetahui sifat bayangan yang terjadi pada cermin tanpa harus menghafalkan. berikut tipsnya......
Pada cermin cekung ataupun cembung, memiliki nomor ruang yang tempatnya sama, tapi fungsinya beda. Kalo pada cermin cekung, ruang IV ada di belakang cermin, jadi yang ada di ruang IV itu benda maya.
Kebalikannya cermin cembung, kalo cermin cembung ruang IV ada di depan cermin, jadi bendanya yang nyata ada di ruang IV itu.
Jadi kalau benda ada di ruang I, pasti bayangan ada di ruang IV. I+IV=V Kalau benda ada di ruang II, pasti bayangan ada di ruang III. Karena II+III=V.Begitu juga sebaliknya. Pokoknya kalau nomor ruang benda ditambah nomor ruang bayangan pasti hasilnya 5. Ni sudah gak bisa ditawar lagi kawan, memang begitu pastinya! Walaupun penomoran ruang pada cermin cembung dan cermin cekung beda, yang penting kita tahu ada di mana benda dan bayangan pada cermin cembung dan cermin cekung itu, pasti jadi lebih mudah ngertinya.
Sifat bayangan yang maya selalu bayangan itu pasti tegak. Sedangkan kalo bayangan yang nyata pasti selalu terbalik. Jadi, lebih gampang kan?!
Pada cermin cekung, bayangan yang dihasilkan maya, apabila benda ada di ruang I, kalo ada di ruang II, III, n IV bayangannya pasti nyata.
kalau cermin cembung? Ya so pasti cermin cembung tu, bayangannya maya semua!
oke kawan....
Langganan:
Postingan (Atom)